Jonison Terima Penghargaan Perpustakaan Sintang atas Buku Folklor Dayak Uud Danum
Jonison, M.Pd., seorang penulis lokal dari Kecamatan Ambalau, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, telah mengukir prestasi luar biasa melalui dedikasinya dalam melestarikan budaya suku Dayak Uud Danum. Penghargaan yang baru saja diterimanya dari Dinas Perpustakaan Daerah Kabupaten Sintang menjadi bukti nyata komitmennya untuk menjaga warisan leluhur.
Karya ini bukan sekadar pencapaian pribadi, melainkan sebuah panggilan kuat untuk memastikan suara leluhur suku Dayak Uud Danum tetap bergema di tengah tantangan zaman. Suku Dayak Uud Danum, yang telah menjaga rahasia hutan belantara Melawi dan Serawai selama berabad-abad, menemukan penutur setia dalam diri Jonison.
Di tengah gelombang modernisasi yang menggerus tradisi, buku sederhana karyanya menjadi jembatan emas, menghubungkan generasi muda dengan cerita rakyat, kearifan lokal, dan nilai-nilai luhur leluhur.
Buku berjudul Folklor Dayak Uud Danum, 40 Cerita Pilihan disambut hangat oleh Dinas Perpustakaan Daerah Kabupaten Sintang. Karya ini adalah hasil perjuangan panjang Jonison selama bertahun-tahun.
Dengan penuh ketekunan, ia mengumpulkan 40 kisah terpilih dari warisan lisan suku Dayak Uud Danum, sebuah proses yang menuntut kesabaran, kepekaan budaya, dan cinta mendalam terhadap akar budayanya. Cerita-cerita ini mencakup tradisi, kearifan lokal, dan cerita rakyat yang kaya akan makna, mencerminkan cara hidup suku Dayak Uud Danum yang selaras dengan alam dan leluhur.
Kisah-kisah dalam buku ini bukan sekadar dongeng untuk menghibur, melainkan peta hidup yang mengandung pelajaran berharga. Setiap cerita mengajarkan nilai-nilai harmoni dengan alam, pentingnya keramahan antarwarga, dan penghargaan terhadap rezeki yang diberikan hutan. Melalui narasi yang hidup, Jonison berhasil menghidupkan kembali kisah-kisah tentang keberanian, kebijaksanaan, dan hubungan erat antara manusia dan lingkungan.
Buku ini menjadi cerminan jiwa suku Dayak Uud Danum, yang menjunjung tinggi keseimbangan antara manusia, alam, dan leluhur. Bagi generasi muda, karya ini adalah jendela untuk memahami identitas budaya mereka, sekaligus pengingat akan tanggung jawab untuk menjaga warisan tersebut.
Puncak kebahagiaan Jonison terjadi pada 11 September 2025, saat ia menerima penghargaan langsung dari pemerintah daerah atas kontribusinya dalam pelestarian budaya. Acara serah terima buku ke Dinas Perpustakaan Daerah Kabupaten Sintang berlangsung khidmat, dihadiri oleh berbagai tokoh masyarakat dan pejabat daerah.
Salinan pertama buku diserahkan kepada Kepala Bidang Perpustakaan sebagai simbol pengakuan terhadap karya Jonison. Momen ini bukan hanya kebanggaan pribadi, tetapi juga pengakuan atas pentingnya pelestarian budaya lokal di tengah arus globalisasi yang kian pesat.
Bagi Jonison, penghargaan ini bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan awal dari tanggung jawab yang lebih besar. Ia melihatnya sebagai undangan untuk terus berkarya, menularkan semangat pelestarian budaya kepada penulis lokal lainnya.
"Puji Tuhan, apresiasi disampaikan melalui Kabid kepada penulis lokal untuk lebih aktif lagi. Terima kasih atas apresiasi kepada penulis lokal. Semoga menambah semangat untuk menulis lagi," ungkap Jonison dalam unggahan di media sosialnya, mencerminkan kerendahan hati dan semangatnya yang tak pernah padam.
Buku Folklor Dayak Uud Danum, 40 Cerita Pilihan, yang diterbitkan oleh Penerbit Lembaga Literasi Dayak, menjadi bagian integral dari gerakan penguatan literasi Dayak, sebuah upaya untuk memastikan warisan budaya tetap hidup di hati generasi mendatang.
Karya Jonison bukan sekadar kumpulan cerita, melainkan harta karun budaya yang memiliki nilai abadi. Buku ini tidak hanya memperkaya koleksi literatur daerah, tetapi juga menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat luas untuk menghargai dan melestarikan budaya lokal. Dengan setiap halaman yang ditulis, Jonison menghidupkan kembali kisah-kisah leluhur yang nyaris terlupakan, memastikan bahwa generasi mendatang tetap memiliki akar yang kuat untuk berpijak.
Dedikasinya telah menjadikannya sosok inspiratif, tidak hanya bagi masyarakat Dayak Uud Danum, tetapi juga bagi siapa saja yang percaya pada kekuatan budaya sebagai pilar identitas. Melalui karyanya, Jonison mengajak kita semua untuk merenung, menghargai, dan melanjutkan warisan leluhur demi masa depan yang lebih kaya akan makna.