Siswa Tanya: Bagaimana Mengatasi Overthinking?


Bel istirahat berbunyi dua orang murid lalu menghampiri seorang guru. Sebut saja dua murid itu Dilan dan Dito sementara sang guru bernama Matthew atau biasa dipanggil Pak Mat.

“Pak Mat, adakah waktu, saya ingin bertanya sesuatu,” kata Dilan.

“Oh ya, tentu saja, “kata Pak Mat.

“Gini Pak, menurut bapak bagaimana sih menghadapi sikap overthinking, “kata Dilan.

Sejenak Pak Mat mengurutkan dahi menunjukan sedang berpikir.Kenapa anak ini tiba-tiba bertanya demikian.

“Oke,” kata Pak Mat.

Sembari berjalan menuju ke tempat duduk yang berada di teras kelas. Pak Mat mempersilahkan mereka duduk dan masing-masing mengambil posisi duduk yang nyaman. Sejenak pak Mat diam, memikirkan apa jawaban yang tepat. 

Overthinking dalam Konteks Anak SMA

Kemudian dengan tenang pak Mat menjawab: “Menarik pertanyaanmu dan ini menjadi pertanyaan yang juga ditanyakan oleh beberapa siswa. Baiklah saya akan menjawab pertanyaanmu dalam konteks perkembangan kalian sebagai murid SMA. 

Pertanyaan ini lebih menyangkut kepada hal-hal yang berkaitan dengan tugas sekolah atau ketika kalian membuat sesuatu yang ditugaskan oleh guru. Tetapi kalian berpikir dalam ketakutan dan kecemasan, kalau-kalau apa yang kalian tampilkan, sajikan, dan kerjakan tidak sempurna atau tidak memuaskan.

Kedua, berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan pribadi kalian. Tentu saja berkaitan dengan relasi. Kalian takut melakukan sesuatu yang akan mendatangkan kritik. Atau mungkin berkaitan dengan hubungan yang lebih personal seperti pacaran dan persahabatan. Seperti kalian yang menyatakan cinta atau rasa suka kepada seorang cewek.

Kalian tidak memiliki keberanian karena pikiran-pikiran takut ditolak atau bukan hanya ditolak tapi juga mendapat ‘serang’ negatif. Padahal itu kan belum tentu terjadi. Tapi tidak berani melangkah dan membuat sebuah keputusan.

Penyebab overthinking

Salah satu penyebab overthinking menurut teori kepribadian adalahkarena sikap perfeksionis. Sikap mengharapkan segala sesuatu itu sempurna. Kepribadian yang perfeksionis ini yang sering memunculkan sikap overthinking. Hal itu juga dibahas dalam buku teori kepribadian yang ditulis oleh Salvatore R. Maddi yang berjudul Personality Theories: A Comparative Analysis.

Sikap perfeksionis yaitu menginginkan segala sesuatunya sempurna. Akibatnya, seseorang cenderung bersikap diam dan tidak mengambil keputusan. Bahka nmungkin sudah mengerjakan tetapi tidak berani untuk menunjukkan hasilnya. 

Ada juga tidak menyelesaikan apa yang dikerjakan. Sikap terlalu menuntut kesempurnaan secara sederhana juga dapat dipahami sebagai sikap yang tidak mau menerima kritik. Takut didiskreditkan seolah-olah tidak baik, tidak mampu. Problem ini memang perlu waktu dan komitmen untuk menyelesaikannya.”

Sikap yang Dipilih

“Oya, sebelum Bapak melanjutkan, apa sih sementara ini sikap kamu terhadap pertanyaanmu itu.”

“Saya bersikap diam dan tidak mengambil keputusan apa-apa,” kata Dilan.

Persis, seperti apa yang bapak sampaikan tadi kan. Bahwa itu seolah-olah sikap terbaik dan membuat aman. Padahal sebetulnya tidakmerasa begitu nyaman dan tenang karena pikiran terus dihantui rasa penasaran akan kemungkinan yang dapat terjadi.

Misalnya, kalau tidak dinyatakan perasaan itu, kalian tidak akan pernah mendapat jawaban kan, itu akan membuat penasaran. Lebih lagi, itu akan dibawa seumur hidup. Sering kali itu yang tidak disadari. Bukannya keluar dari masalah tetapi justru menimbulkan masalah baru.

Dalam konteks kalian yang menyukai seorang gadis, akan menjadi sebuah tanda tanya seumur hidup. Bahkan sampai dibawa mati. Ketika kalian tidak berani mengungkapkan itu maka tidak tahu apa jawabannya. 

Apakah diterima atau apakah mendapatkan kritikan atau mendapatkan hal yang baik. Mungkin saja si cewek punya pandangan yang berbeda tentang kamu. Bahkan hal tidak terpikirkan olehmu. Misalnya, saja tentang kepribadianmu atau tentang hal-hal yang menjadi kelebihanmu.

Dengan bersikap diam dan tidak membuat keputusan kita tidak akan pernah tahu kemungkinan-kemungkinan yang terjadi.

Dalam konteks mengerjakan tugas atau membuat karya. Ketika kamu tidak menyelesaikan atau tidak mengerjakannya kamu tidak tahu apa sesungguhnya penilaian gurumu. Bagaimanapun akan ada penilaian baik dan buruk, kritik negatif atau positif. Keputusanmu untuk diam pun juga mengandung dua hal itu.

Tak Sekadar knowledge tapi Juga Pengalaman

Sebetulnya, apa sih yang penting yang perlu kita pikirkan menghadapi overthinking. Beberapa orang memang betul memiliki kepribadian yang perfeksionis. Seperti orang-orang melankolis dalam teori temperamen. Mereka cenderung perfeksionis karena menuntut detail, teliti dan ingin menghadirkan sesuatu yang benar-benar sempurna menurut standar diri sendiri.

Kalau memikirkan lebih dalam tentang kehidupan yang kompleks ini. Sebuah kehidupan yang kita jalani adalah perjalanan panjang. Ada banyak hal yang mungkin dan sangat mungkin terjadi dalam hidup. 

Apa yang penting untuk menjadi bekal dalam perjalanan hidup itu. Ya, bukan sekedar knowledge (pengetahuan) tapi yang paling diperlukan adalah pengalaman.

Pengalaman hidup yang membuat seseorang semakin hari mampu membuat keputusan yang bijaksana. Pengalaman mengajarkan supayas eseorang mampu menerima kritik dan juga menerima hal yang positif. Tetapi kalau seseorang bersikap diam dan tidak membuat keputusan masalah akan semakin menumpuk karena tidak memiliki pengalaman menyelesaikannya.

Ubah Cara Pandang

Jadi bapak ingin mendorong kalian mengubah cara pandang pada kehidupan yang lebih luas. Kalian perlu pengalaman dalam banyak hal.

Contoh kasus beberapa orang sulit mengungkapkan perasaannya kepada seorang wanita ketika memasuki usia menikah. Mereka mencari pasangan hidup tapi tak berani mengungkapkan perasaannya. Hal itu, bisa terjadi karena pada saat masa-masa seperti kalian. 

Dimana mulai timbul rasa suka dengan wanita tidak berani mengungkapkan. Jadi mereka tidak memiliki pengalaman bagaimana mengungkapkan cinta. Ini problem overthinking juga.

Berani Melangkah 

Jadi poin pentingnya adalah menghadapi overthinking menurut Bapak adalah berani melangkah demi mendapatkan pengalaman yang berharga dalam hidup. Pengalaman akan berguna bukan hanya untuk kamu tetapi juga untuk orang lain.

Ingatlah Kamu Berharga

Masalah overthinking memang banyak faktor penyebabnya. Namun perlu direnungkan: Siapa orang yang tidak pernah gagal? Siapa orang yang tidak pernah dikritik negatif? Siapa orang yang tidak pernah mendapatkan hal yang positif? Bahkan banyak orang keliru melihat dirinya karena ternyata orang lain melihat dirinya berbeda. Kamu begitu berharga yang tidak disadari.

Jadi gagal, kritik, berhasil, positif itu bagian dari perjalanan hidup. Ketika kamu berangkat dari rumah menuju ke sekolah emangnya jalan yang kamu lewati mulus semua. Kan tidak! kamu harus menghadapi kerikil, batu, polisi tidur, palang pintu, orang yang lalu lalang dan sebagainya.

Di situ saja kita belajar, oh kalau ada lubang harus bagaimana menghindarinya, dan lainnya. Kamu punya cara sendiri untuk menyelesaikan masalah itu. Kamu gunakan pengetahuanmu dan tentu saja pengalaman.

Apa yang berkembang dalam dipikiran masih wacana dengan pikiran-pikiran yang belum tahu realitasnya. Tetapi pengalaman mengajarkan realitas dan hidup itu nyata. Jadi tidak ada alasan untuk berdiam dan tidak membuat keputusan. Mulai melangkah kalau memang ingin mendapatkan jawaban. 

Buang sikap overthinking dengan memiliki cara pandang yang berbeda tentang kehidupan. Dalam kehidupan yang kompleks diperlukan pengalaman-pengalaman hidup yang menjadi bekal dalam menjalani kehidupan. Terus melangkah, bertumbuh sebagai pribadi yang dewasa.

Jadi menurut Bapak, begitulah kira-kira tentang overthinking. Bagaimana menurut kalian? Sembari tersenyum Dilan dan Tito menganggukan kepala.

“Benar juga sih, apa yang Bapak sampaikan. Jadi saya memang harus belajar dari pengalaman untuk bertumbuh semakin dewasa,” kata Dilan.

Bel masuk kelas berbunyi dan selesailah pembicaraan kami. Tak disangka gadis yang selama ini diperhatikan oleh Dilan lewat didepannya. Kami saling tatap dan tersenyum, tidak berkata apa-apa…

#cerita seru di sekolah ..

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url