Tiga Modal untuk Anak Kampung yang Ingin Maju
![]() |
Generated by DALL·E. |
“Banyak orang berpikir bahwa tanpa uang, pendidikan, atau relasi, mustahil untuk sukses. Apakah benar anak kampung tak punya harapan untuk maju? Atau sebenarnya ada jalan lain?”
Banyak orang percaya bahwa untuk maju, seseorang membutuhkan modal. Tetapi bagaimana jika kita berasal dari keluarga yang tidak mampu? Bagaimana jika orang tua kita tidak bisa memberikan modal finansial? Apakah ini berarti kita tidak bisa sukses?
Sebagian besar orang kampung menghadapi kenyataan ini. Mereka tidak memiliki uang, akses pendidikan yang baik, atau relasi yang bisa membuka jalan menuju kesuksesan. Namun, benarkah tanpa ketiga modal itu, kita tidak bisa maju? Atau sebenarnya ada jalan lain yang bisa ditempuh?
Kita berangkat dari keluarga yang tidak mampu, atau dari lingkungan yang jika kita tidak melangkah maju, akan dianggap berpikiran kampungan. Untuk maju, kita tak punya modal. Kalau tetap di kampung, apakah kita tidak akan bisa maju? Ini sebuah pertanyaan, tetapi bagi sebagian orang, ini juga sebuah pernyataan yang diyakini sebagai kebenaran.
Maju? Maju dalam hal apa? Kalau soal uang, orang kampung bisa saja punya banyak uang. Tetapi ini bukan hanya soal uang. Ini tentang kemajuan yang lebih luas—kemajuan berpikir, hingga mencapai apa yang disebut orang sebagai kesuksesan. Namun, sebagian besar orang kampung tidak memiliki modal untuk bersaing dengan orang-orang kota yang lebih maju.
Tiga Modal yang Dibutuhkan untuk Maju
Ini bukan soal orang kota atau orang kampung, tetapi soal pemahaman bahwa untuk meraih keberhasilan, dibutuhkan modal. Modal finansial, tentu saja. Tetapi sebagian besar dari kita tidak memiliki itu. Orang tua kita tidak punya, sehingga mereka tidak mampu memberikan modal uang kepada kita.
Lalu bagaimana? Uang bisa dicari, kata orang. Tetapi apakah modal uang saja cukup untuk maju? Seberapa banyak uang yang bisa kita dapatkan jika kita tidak mampu memperoleh pekerjaan dengan upah besar?
Karena untuk bekerja dengan upah besar, pasti juga membutuhkan modal lain: pendidikan, pengetahuan, atau setidaknya keterampilan. Dan untuk mendapatkan itu, juga perlu modal. Biaya pendidikan dengan kualitas baik pun tidak murah. Belum lagi fasilitas penunjangnya.
Keterbatasan yang Dihadapi Anak Kampung
Meraih pendidikan yang berkualitas bukan perkara mudah. Ada jalur lain yang mungkin lebih cepat membawa seseorang menuju kesuksesan: relasi. Banyak orang sukses karena memiliki teman yang sukses. Teman yang memberikan akses, fasilitas, kesempatan, bahkan modal finansial.
Akses terhadap koneksi orang-orang sukses. Fasilitas yang diperlukan untuk mengembangkan diri. Kesempatan untuk mengasah kemampuan dan mengelola usaha. Modal finansial untuk melancarkan bisnis.
Bukankah kita sering mendengar slogan lama: “Bergaul dengan orang kaya, jadi orang kaya juga. Bergaul dengan politisi, jadi politisi juga. Bergaul dengan orang pintar, ikut pintar juga.” Relasi ternyata menjadi kendala bagi anak-anak kampung yang berasal dari keluarga dengan kondisi serba kurang.
Bisa dibayangkan bagaimana peran orang tua dalam hal ini. Orang tua menjadi jalan pertama untuk menghubungkan kita dengan orang-orang yang lebih maju. Tetapi sayangnya, siapa relasi orang tua kita? Agaknya, mereka pun terbatas dalam lingkungan yang sama. Jika di kampung, mengenal Pak Lurah saja sudah bagus. Itu pun belum tentu dikenal dengan baik.
Bagaimana jika tiga modal ini—uang, pendidikan, dan relasi—tidak mudah kita dapatkan?
Pendidikan: Jalan Keluar yang Paling Mungkin
Jika kita renungkan, sebenarnya ada jalan yang sangat mungkin ditempuh oleh anak kampung untuk maju dan memperoleh modal. Pendidikan. Ya, pendidikan menjadi jawaban sederhana, tetapi butuh tekad dan kemauan yang tinggi. Apalagi, saat ini tersedia banyak beasiswa pendidikan, baik dari pemerintah maupun swasta, bahkan hingga ke luar negeri.
Sekolah bukan hanya tempat belajar, tetapi juga tempat bertemunya dua modal lainnya. Relasi bisa terbangun di sini. Sangat mungkin, teman-teman di bangku sekolah adalah orang-orang yang akan atau bahkan telah sukses. Mereka bisa menjadi relasi yang berharga. Tinggal bagaimana kita membangun hubungan dengan mereka.
Modal uang pun bisa diperoleh melalui pendidikan. Beberapa teman mungkin berasal dari keluarga mampu. Tinggal bagaimana kita membangun kepercayaan mereka untuk mendapatkan modal finansial itu. Maka, pendidikan dan keterampilan akan menjadi kunci utama.
Tiga modal penting ini—uang, relasi, dan pendidikan—sebenarnya bisa kita raih dari satu modal: sekolah atau pendidikan. Sayangnya, anak-anak kampung sering kali tidak melihat ini sebagai jalan keluar. Mereka lebih nyaman dengan kehidupan yang tidak jauh berbeda dari orang tua mereka. Padahal, kesempatan untuk pendidikan terbuka lebar dengan adanya beasiswa dan pendidikan gratis dari pemerintah. Tinggal bagaimana kita memupuk kemampuan dan pengetahuan.
Ingat, pendidikan bukan hanya soal nilai bagus di sekolah, tetapi tentang bagaimana kita berpengetahuan luas dan mengembangkan keterampilan.
Kesempatan Itu Ada, Tinggal Berani Melangkah
Jadi, untuk anak-anak kampung yang ingin maju, manfaatkan pendidikan sebagai jalan. Jalan untuk memperoleh modal. Modal untuk meraih kesuksesan. Dengan pendidikan, bukan hanya ilmu yang kita dapatkan, tetapi juga relasi, bahkan modal finansial.
Ayo, anak kampung! Semangat meraih pendidikan tinggi. Keluarlah dari zona nyaman di kampung. Jika tidak, orang-orang kota akan menguasai kita, baik dari sisi politik maupun ekonomi. Dan selamanya kita akan tetap menjadi kelas rendah. Tiga modal penting—uang, relasi, dan pendidikan—bukanlah hal yang mustahil untuk diraih!
Penulis: Matius Mardani