Jalan Pagi Selepas Sahur, Kegiatan Unik di Bulan Puasa



Masyarakat Indonesia, mayoritas berpenduduk muslim . Bulan puasa merupakan momen yang berharga dan ditunggu-tunggu. Ada banyak kegiatan yang kemudian menjadi tradisi di bulan puasa. Setiap daerah memiliki kegaitan dan tradisi yang berbeda.

Jalan Salatiga - Bringin Awal Tahun 2000-an

Salah satu yang menarik kebiasaan di bulan puasa bagi masyarakat Salatiga luar kota, khususnya masyarakat yang bermukim di sepanjang jalan Salatiga -Bringin. Kegiatan begitu dinantik anak-remaja hingga dewasa pada tahun 2000-an. 

Teringat saat itu masih, duduk dibanku SMP. Anak-anak atau masyarakat pada waktu itu belum mengenal gadget, handphone, Android atau bahkan laptop. Kehidupan sosial, kebersamaan itu masih menjadi bagian yang tidak mungkin dipisahkan dari setiap gerak kehidupan. 

Nah, di bulan puasa, ada kegiatan atau kebiasaan yang unik pada waktu itu. Meskipun saya sendiri tidak menjalankan ibadah puasa karena beragama Nasrani, kami juga turut dalam euforia itu. 

Bagi anak-anak remaja yang waktu itu masih SMP atau bahkan SMA, ada kegiatan rutin yang dilakukan di masa puasa. Boleh dibilang kegiatan yang selalu dinanti-nantikan dan menjadi momen istimewa.

Jalan Pagi Momen dan Kesempatan

Kegiatan selepas sahur, biasanya mereka mengisi waktu selepas sahur supaya tidak ngantuk dengan jalan pagi. Jalan pagi ini dilakuakn jalan besar (Baca: Jalan Salatiga – Bringin kilo meter 7-9). Anak-anak remaja, bahkan orang tua akan berjalan keluar dari kampung-kampung menuju jalan besar. Mereka berjalan kurang 1-2 KM kemudian kembali pulang.

Nah, di saat jalan-jalan inilah yang menarik, karena bisa ketemu dengan teman-teman sekolah yang berbeda kampung, berbeda kecamatan, bahkan sekolah. Di sana juga kesempatan untuk anak remaja menebar pesona, curi-curi pandang, atau bahkan yang sudah pacaran, menjadikan momen ini bisa jalan bersama.

Kesempatan untuk bercengkrama, bercanda, tawa, sembari berjalan. Hanya bisa memandang tanpa bisa menyentuh. 

Lama dan Waktu Jalan

Lama atau waktu perjalanan ini mulai dari selepas sahur sampai dengan matahari mulai terbit. Jadi sebelum sampai matahari benar-benar menampak wajahnya, sudah harus sampai di rumah. 

Jadi didalam kegelapan subuh sekitar pukul 04.30 – 05.30 WIB susana masih gelap menjelang cahaya. Di situlah kesempatan bisa bersuara dengan teman-teman di dalam suasana remang-remang. 

Pada waktu selama bulan puasa, sekolah libur. Anak sekolah bisa libur hingga satu bulan penuh. Momen untuk bisa ketemu dengan teman-teman atau bahkan mungkin kesempatan untuk lirik-lirik gebetan. Ya, kelakuan anak-anak di masa puber.  Bahkan itu jadi kesempatan dan momen untuk saling janjian bertemu.

Momen Buat Remaja

Nah, ini memang momen yang unik, bahkan bukan hanya anak remaja, orang tua, bahkan anak-anak pun ikut kebiasaan ini jalan pagi. Saat jalanan masih sepi. Jadi kalau ada jalan pagi ini terasa begitu ramai sekali.Jalan pagi tentu saja sangat menyenangkan, terutama karena tidak ada hiburan seperti sekarang, ada gadget. 

Momen bisa bertemu dengan teman-teman di jalan pagi itu merupakan momen yang sangat membekas. Bahkan beberapa diantaranya ketemu dengan pasangan hidupnya juga pada saat jalan pagi itu. ketemu teman dari kampung lain, dari sekolah lain. 

Ada juga teman membawa teman dari kampungnya, tetapi berbeda sekolah, yang kemudian bisa berkenalan, dan itu sangat menyenangkan sekali.

Walaupun di tengah-tengah gelapnya subuh, menjelang matahari terbit itu menghadirkan suasana yang berbeda dibanding kalau jalan di siang hari. Di saat matahari terang benerang, akan berbeda rasanya, tapi karena ini masih suasana masih gelap. Apa lagi kanan kiri jalan masih berupa sawah atau perkebunan karet. 

Keunikan

Uniknya kita bisa tidak bisa begitu saja menerka siapa-siapa yang di depan, belakang, atau yang disisi jalan berlawanan arah. 

Siapa pun orang berjalan tidak merasa risih karena gelap orang juga sulit mengenali. Rasa penasaran pasti muncul. Tapi karena di bulan puasa jadi orang tidak mungkin berbuat hal-hal tidak baik. 

Meskipun dalam kegelapan malam masih subuh, orang tidak merasa takut tidak merasa risih karena sedang menjalankan ibadah puasa - menahan dirinya.

Mengenang Kembali Masa Itu

Sungguh satu peristiwa momentum yang sangat unik di bulan puasa di daerahku pada masa itu. Apakah itu masih dilakukan, saya tidak tahu karena sudah merantau semenjak lulus SMP. 

Salah satu kegiatan unik yang sangat berkesan. Tapi mungkin sudah hilang. Sebagai pemeluk nasrani waktu itu ikut menikmati suasana di bulan puasa yang begitu menyejukkan, menyenangkan, dalam kebersamaan dan saling menghargai. Hal menarik yang mungkin bisa jadi pelajaran untuk di masa sekarang.

Jalan pagi selepas sahur.

Buat teman-teman yang membaca tulisan ini mungkin ada mengingat masa-masa itu. Semoga tulisan menggugah kembali kenangan, ingatan, momen berharga waktu itu. Spesial untuk rekan SMP Negeri I Pabelan, Kabupaten Semarang. 


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url