GJKI Pembawa Damai Pulo Gebang Rayakan Ulang Tahun Ke-2

 


| Penulis: Paran Sakiu

Jakarta, PuhtirNews.com - Gereja Jemaat Kristus Indonesia (GJKI) yang berada di Pulo GebangJakarta Timur baru berusia dua tahun. Hitungannya kategori balita. Belum teruji dan terbukti. Masih berproses sedemikian rupa. Apalagi belummemiliki tempat yang permanen. Itu benar sekali. Namun usia yangdemikian pantas untuk disyukuri dan dirayakan. Maka gembala sidang, pengurus dan seluruh jemaat merayakan ulang Tahun GJKI Pembawa Damai pada hari Minggu, 3 September 2023.

Mengapa harus disyukuri dan dirayakan? Mengingat bukan hal yang mudah untuk membuka gereja baru. Belum lagi pergumulan demi pergumulan yang mereka hadapi. Misal untuk pengerja yang tadinya sudah kompak dan saling mengisi tiba-tiba ada yang berpulang ke rumah Bapa di Sorga. Yang satunya lagi harus pulang kampung karena mengurusorang tua yang sudah usia senja.

Ibadah ucapan syukur dan perayaannya cukup meriah. Ada beberapatermin pembagian doorprize yang disediakan panitia. Satu termin terdiridari lima undian. Ada dua hadiah utama. Apa isinya yang tahu adalahpanitia dan penerima doorprize. Terlihat wajah ceria ada bagipenerimanya.

Dalam ibadah dan perayaan ulang tahun kedua ini juga diberikanpenghargaan untuk jemaat yang manula. Penghargaan itu diminta untuktampil ke depan bersama dengan Gembala Sidang Senior dan AsistenGembala Sidang memotong tumpeng ulang tahun. Tidak itu saja merekamenerima bingkisan dari gereja. Hal ini perlu dibudayakan untuk masa-masa mendatang.


Ibadah dan perayaan Ulang Tahun GJKI Pembawa Damai Pulo Gebang dihadiri oleh hamba-hamba Tuhan baik dari lingkup GJKI maupun dari luar seperti dari GKRI yang selama ini menjalin kerja sama dalam hal pelayanan mimbar. Maka tidak heran saat ibadah dan perayaan ulang tahunnya ada pembagian tugas. Ada yang membawa Firman Tuhan. Ada yang berdoa untuk ulang tahun gereja. Ada yang berdoa syafaat dan menarik doorprize. Ini pun bentuk menghargai sesama pelayan Tuhan.

Pelayan Firman Tuhan dalam ulang tahun ke-2 GJKI Pembawa Damai Pulo Gebang dilayani oleh Pdt. Dr. Hendri S. Nats Alkitab diambil dari kitab Mazmur 92:13-15. Ada beberapa bagian yang ditekankan untuk perjalanan GJKI di masa-masa mendatang bahwa gereja yang benar akan bertunas seperti kurma, gereja yang benar akan tumbuh subur seperti pohon aras.

Gereja yang benar adalah bertumbuh dalam persekutuan untuk terus berbuah, gemuk dan segar dalam memberitakan tentang Tuhan yangdibutuhkan oleh dunia ini. Berulang-ulang ditekankan bahwa beban, tekanan, masalah yang ada di gereja diizinkan supaya gereja mengakar kedalam menemukan sumber mata air kehidupan yaitu Tuhan. Tujuannya supaya kokoh, tidak tergoncangkan dan akhirnya Tuhan dipermuliakan.

Setelah pemberitaan Firman Tuhan maka dilanjutkan dengan Perjamuan Kudus yang dipimpin oleh Semua jemaat dengan sungguh-sungguh mengikutinya. Mengingat Perjamuan Kudus adalah perintah langsung dariTuhan Yesus untuk mengingat penderitaan dan kematian-Nya di atas kayu salib sekaligus mengingatkan jemaat pentingnya bersiap diri menanti kedatangan-Nya yang kedua kali.

Kata sambutan di acara perayaan disampaikan oleh Pdt. Ngadi Utomo.S.Th, M.Ag dan Pdt. Thamrin Simatupang, M.Th selaku Ketua Wilayah 3Sinode GJKI yang meliputi wilayah Jabodetabek.

Dalam sambutannya Pdt. Ngadi Utomo S.Th. M.Ag mengingatkan keluarga besar GJKI Pembawa Damai Pulo Gebang untuk selalu siap melayani yang tidak terlayani. Saling melengkapi dan dalam kepemimpinan tidak mengenal senioritas yang penting punya kapasitas, integritas dan kesetiaan.

Berdoa dan berusaha bersama untuk mendapatkan tempat ibadah yang permanen. Terus belajar dewasa sehingga dipenuhi cinta kasih, hikmat, iman dan Roh Kudus. Sedangkan ketua wilayah 3 memberikan penekanan untuk mempertahankan semangat agape, bersinergi dengan yang lain. Supaya menjadi jawaban bagi dunia dan ingat kehadiran gereja karena disatukan oleh visi dan misi yang sama. Di luar itu mustahil.

Usai ibadah dan perayaan dilanjutkan dengan acara foto bersama. Kemudian makan bersama dengan menu yang sudah tersedia. Membuat berkeringat ada menu bakut.

Dari beberapa jemaat yang diwawancarai semua memberikan pernyataan positif. Fira misalnya mengatakan: ”Senang karena diberikan banyak kesempatan dalam pelayanan. Ke depan lebih maju lagi dan banyak memenangkan jiwa”.

Kim An mengatakan: ”gembala merangkul, Firman Tuhan yang diberitakan sangat memberkati dengan berharap masa mendatang sudah memiliki tempat ibadah yang permanen.”

Tidak jauh berbeda, Mardatua berkomentar bahwa: ”tempat ibadah yang ada sekarang ini mudah dijangkau, berharap ke depan lebih maju lagidengan dana yang memadai”.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url