Bukan Lagi Penonton di Kualifikasi Piala Dunia

Ilustrasi dibuat dengan bantuan AI oleh ChatGPT & DALL·E, OpenAI (2025).


Kualifikasi Piala Dunia, dulu kita penonton kalau sudah di babak ketiga. Sebab Indonesia tak lolos pada fase ini. Sekarang beda rasanya. Kualifikasi Piala Dunia zona Asia menjadi tontonan yang wajib, terutama di mana Indonesia bermain.

Pecinta sepak bola Indonesia patut berbangga. Kesempatan yang langka dalam sejarah sepak bola Indonesia. Meskipun harus disadari bahwa level Timnas memang tak bisa dituntut terlalu tinggi. Tapi harapan tak boleh surut.

Kita hanya perlu terus mendukung. Apa pun hasilnya. Meski komposisi Timnas saat ini menjanjikan. Melihat sebagian besar pemain naturalisasi karena keturunan Indonesia yang merumput di Eropa.

Secara level permainan dan pengalaman tentu lebih baik. Tapi menyatukan tim tetap butuh waktu. Tapi apa yang patut kita syukuri saat ini: kita punya kesempatan ikut berdebar-debar di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Dulu cuma jadi fans-fans negara-negara tertentu karena ada pemain idola di sana. Dan mungkin itu bukan negara-negara zona Asia. Lucu, sebenarnya, kalau kita menyadari ini. Tapi mungkin kita terlalu menaruh ekspektasi yang tinggi.

Sehingga lupa Indonesia baru memulai, bukan langganan. Belum berpengalaman. Mungkin karena kita merasa negara kita besar dan hebat. Itu tak salah, tapi yang harus realistis. Bisa masuk kualifikasi saja rasanya sudah sesuatu.

Bahkan kita, Indonesia, mulai diperhitungkan di Asia. Melihat performa Timnas yang naik turun, tak perlu kecewa. Itu proses. Tapi setidaknya beberapa kesempatan telah mampu membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia punya harapan.

Mampu memberi warna tersendiri. Bukan saja dari sisi permainan, tetapi juga para supporter Timnas yang luar biasa. Loyalitas tanpa batas. Bahkan banyak pihak berharap Indonesia bisa tampil di Piala Dunia.

Akan menjadi warna berbeda. Dukungan suporter yang luar biasa bisa menaikkan pamor Piala Dunia 2026. Asa ini perlu dijaga dengan sikap supporter yang tidak cepat bereaksi negatif.

Yang tak kalah penting adalah perlu menarasikan di berbagai platform media dengan lebih positif tapi ambisius. Paling tidak normatiflah. Kritik perlu tapi bukan menghakimi.

Beberapa supporter sependapat bahwa kita memang belum “selevel itu” tapi menuju ke sana. Ini positif tapi tak menghakimi. Kecuali mungkin punya kepentingan tertentu. Ah, tapi itu mereka yang tak sungguh mencintai Timnas Indonesia.

Pendukung sejati akan tetap mendukung, baik saat menang maupun saat kalah. Yang utama saat ini, sebagai pencinta Timnas Indonesia, terus berikan dukungan. Sekadar mengingatkan kembali, kita patut bersyukur.

Kualifikasi Piala Dunia zona Asia menjadi tontonan yang menarik, bahkan kita nanti. Kita punya asa yang harus dijaga. Kualifikasi Piala Dunia zona Asia kian menarik, menjadi pelepas dahaga prestasi Timnas.

Nonton Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia jadi menarik, bukan!


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url