Momen Pertama Ambil Rapor, Ketika Orang Tua & Guru Bertukar Peran
Gimana rasanya pertama kali ambil rapor anak? Buatku, ini lebih dari sekadar angka di kertas—ini soal kebanggaan, refleksi, dan sedikit nostalgia.
Jumat, 16 Desember 2022, jadi momen spesial buatku. Putriku, yang masih duduk di K2 TK, menerima rapor pertamanya. Aku? Rasanya campur aduk! Sebagai orang tua, ada haru dan bangga. Sebagai mantan wali kelas SMP, ada sensasi unik: kali ini aku di sisi orang tua, mendengarkan guru menjelaskan perkembangan anakku.
“Miss, tolong fotoin kami,” pintaku ke guru di kelas.
“Untuk apa, Pak?” tanyanya penasaran.
“Ini momen pertama saya ambil rapor anak,” jawabku.
Seketika, beliau tersenyum. “Wah, masuk website dong, Pak,” candanya, lalu mengambil HP dari tanganku.
Kami berfoto duduk di kursi kecil khas TK, lengkap dengan meja mini di depan kami. Terasa lucu dan nostalgis, tapi juga bermakna.
Saat Miss Wati, wali kelas putriku, mulai menjelaskan, aku menyimak dengan seksama. Setiap perkembangan kecil anakku terasa istimewa. Sebagai pendidik, aku jadi makin sadar: peran guru di masa-masa awal pendidikan anak itu luar biasa penting.
Momen sederhana ini bikin aku makin paham: jadi orang tua bukan sekadar mengantar dan menjemput anak ke sekolah. Ini tentang hadir, terlibat, dan bekerja sama dengan guru untuk tumbuh kembang anak.
Terima kasih untuk semua guru di TK Kristen Kalam Kudus 3 Jakarta. Perjalanan pendidikan masih panjang, dan aku bersyukur bisa jadi bagian dari setiap langkahnya.
Gimana pengalaman pertama kalian ambil rapor anak atau adik? Ada cerita lucu atau haru? Share di komentar, yuk!